Minggu, 13 Maret 2011
STRUKTUR TUBUH PORIFERA

Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam           protozoa. Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit. Pinakosit berfungsi sebagai pelindung.Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh.Spongosol dilapisi oleh sel “berleher” yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit.Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol.Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit.Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.
Zat makanan dan oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).Fungsinya pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.

Cara hidup dan Habitat
Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.

Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.

Klasifikasi porifera

Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hexactinellida atau Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea (Calcisspongiae).



Minggu, 06 Maret 2011
SEKOLAHKU

Berbicara kegiatan cukup rasanya untuk memendam rasa atas apa yang sudah dilakukan ke dalam hati jauh di sana. Mungkin inilah yang namanya tuntutan hidup, tidaklah bisa dipungkiri jika aku aku harus melakukan semua kegiatanku yang dapat dikatakan super sibuk. Kenapa? Karena seluruh kegiatan yang ada dalam hidupku sekarang ini adalah kegiatan boarding school, kegiataan di mana seluruh kegiatan kami baik di sekolah maupun di asrama juga dikontrol sesuai dengan sistem yang berlaku. Namaku Muhammad Rizal, aku sering di panggil Rizal, namun aku akan lebih senang lagi jika ada seseorang memanggilku dengan sebutan Hilwa. Aku tidak tahu entah kenapa aku seorang Muhammad Rizal senang jika di panggil dengan sebutan tersebut. Huh…inilah aku! Strange! aku sekolah di SMA Unggulan Chairul Tanjung Foundation, sekolah yang sangat popular dan bersaing murid-muridnya dalam ajang Olimpiade Science Nasional maupun International, aku bangga bisa masuk dan menjadi siswa di SMA Unggulan CT Foundation, semua temanku orang-orang yang cukup hebat dalam berbagai bidang.Semua murid SMA Unggulan CT Foundation memiliki kemampuan masing-masing, ada yang hebat dibidang Biologi, Fisika, Matematika, Kimia, Bahasa Inggris, Sport, Musik dan masih banyak lagi.